Pada Desember 2019 dilaporkan bahwa virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 pertama kali muncul. Virus yang menyebabkan gangguan pernafasan itu telah menyebar ke hampir semua negara di dunia. Penyebarannya begitu cepat, 3 bulan setelah laporan pertama di Wuhan China, virus itu telah masuk ke Indonesia.
Melihat sebaran virus corona, organisasi kesehatan dunia WHO telah mendeklarasikan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global. Sebagai upaya penghentian laju penyebaran virus, banyak negara yang menerapkan lockdown untuk menghentikan segala aktivitas keluar maupun yang akan masuk kedalam negeri. Di Indonesia sendiri, meskipun tidak sepenuhnya menerapkan lockdown, namun banyak daerah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya masing-masing. Masyarakat diminta untuk berdiam diri di rumah dan mengurangi kegiatan diluar rumah.
Membatasi diri untuk tetap tinggal di rumah dalam jangka waktu lama tentu menimbulkan banyak sekali akibat. Tujuan utama untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona memang tepat sasaran. Namun hal ini juga menimbulkan berbagai dampak negatif, terutama pada sektor perekonomian dan pendidikan di Indonesia. Banyak sekali kerugian yang dialami oleh industri besar, menengah maupun kecil yang berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi para karyawannya. Pada sektor pendidikan, kegiatan belajar-mengajar terpaksa harus dilakukan dengan menggunakan sistem daring. Meskipun belum ada penelitian resmi yang menyatakan seberapa besar efektivitas pembelajaran sistem daring ini dibandingkan dengan pembelajaran secara manual, namun melihat realitas saat ini banyak dari kaum pelajar dan mahasiswa yang mengeluhkan pembelajaran jarak jauh tersebut. Mereka lebih menyukai pembelajaran secara langsung atau face to face seperti biasanya. Fenomena ini semakin lama menimbulkan berbagai dampak, terutama pada aspek kejiwaan mahasiswa. Berikut berbagai dampak pandemi Covid-19 bagi mahasiswa versi Perpustakaan IAIN Tulungagung :
Dampak
1. Secara psikologis mempengaruhi kejiwaan mahasiswa karena perubahan sistem pembelajaran yang tadinya manual menjadi sistem daring. Ketidak siapan diri ini memaksa mahasiswa untuk mau tidak mau mengikutinya. Hal ini mengharuskan mahasiswa untuk beradaptasi menghadapi kebiasaan baru yang mungkin dapat menimbulkan stres.
2. Minimnya aktivitas yang dilakukan dirumah. Jika selama ini mahasiswa terbiasa bersosialisasi dengan teman di kampus, namun saat pandemi mereka diharuskan untuk tinggal di rumah sehingga hal itu menjadi terbatasi. Akhirnya mahasiswa kebingungan mencari kegiatan yang bisa dilakukan di rumah.
3. Susahnya kuliah daring. Kekurangan pada pembelajaran dengan menggunakan sistem daring diantaranya, terdapat kendala pada jaringan internet/ lemot, membutuhkan biaya untuk membeli paket internet, mencari referensi dalam mengerjakan tugas, tidak terikat waktu sehingga harus selalu stand by , tidak efisien dalam hal tenaga, waktu,dan biaya.
4. Bagi mahasiswa yang baru lulus akan semakin sulit mendapatkan pekerjaan karena kondisi perekonomian di Indonesia yang merosot tajam.
Setelah mengulas dampak yang ditimbulkan di masa pandemi Covid-19, berikut Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasinya :
1. Memperbanyak komunikasi dengan teman dan komunitas se-profesi guna membangun jejaring/ komunitas yang dapat menambah ilmu, wawasan, serta informasi yang bermanfaat seperti info lowongan pekerjaan, seminar dan lokakarya.
2. Mempersiapkan diri dengan belajar sungguh-sungguh. Tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri sedini mungkin. Mendalami ilmu yang telah diperoleh selama ini akan sangat bermanfaat di masa depan. Terutama bagi kalian yang berkeinginan untuk menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), mempelajari ilmu teoritis untuk mengikuti ujian CPNS akan sangat berguna.
3. Mencari kesibukan memang mudah, namun mencari kesibukan yang bermanfaat sulit untuk dilakukan. Mulai sekarang sibukkanlah diri untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Contohnya seperti berolahraga, berkebun, menulis, turut serta dalam kegiatan amal, dan proaktif untuk melakukan kegiatan sosial lainnya yang bermanfaat bagi banyak orang.
4. Menciptakan pekerjaan sesuai dengan hobi dan keahlian. Belajar untuk berwirausaha dapat dilakukan kapanpun. Apalagi di masa pandemi saat ini, banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan. Daripada bermalas-malasan dan tidak produktif, mulailah untuk menciptakan pekerjaan sesuai dengan hobi kalian yang dapat menghasilkan uang. Selain bermanfaat, mungkin saja hal itu bisa menjadi mata pencaharian kalian nanti. Misalnya saja yang punya hobi membuat kue, dapat menjual hasil masakannya tersebut, yang hobi memancing dapat menjual hasil tangkapannya di pasar, dll.
Semoga penjelasan di atas dapat membantu mahasiswa yang tengah mengalami kegalauan dalam melakukan aktivitas kebiasaan baru saat ini. Semoga dapat bermanfaat dan tetap produktif untuk terus berkarya, karena generasi muda adalah generasi emas bagi suatu bangsa. Salam Literasi J
Penulis : Ich@