Budaya merupakan energi sosial yang mendorong manusia untuk berbuat sesuai dengan kebiasaan yang berlaku pada suatu kelompok, yakni sesuatu yang unik yang mengandung arti, arah, dan mobilisasi. Kebudayaan merupakan kebiasaan yang melekat dan menjadi identitas bagi suatu kaum. Hal tersebut terjadi secara turun-temurun dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat dan dianggap merupakan hal yang biasa untuk dilakukan. Merupakan subuah kelaziman bahwa masyarakat menjadikan kebiasaan tersebut sebagai gaya hidup mereka. Setiap negara mempunyai budaya yang berbeda-beda tergantung dari kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakatnya.
Indonesia termasuk ke dalam negara yang menganut budaya timur. budaya orang timur terutama Indonesia lebih mengedepankan tata krama atau biasa disebut dengan unggah-ungguh di dalam kehidupan bermasyarakatnya. Di Indonesia setiap aspek kehidupan diatur dengan menggunakan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Namun hal itu berkebalikan dengan budaya orang barat. Sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap bahwa budaya barat adalah budaya yang bebas dan liberal. Misalnya saja perihal penampilan, cara berpakaian orang barat cenderung terbuka. Apalagi pergaulan hidup disana begitu bebas, minuman alkohol, seks bebas, dan atheisme merupakan hal yang sudah biasa dilakukan. Karena itulah budaya barat dianggap buruk oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun tahukah kalian bahwa tidak semua hal yang dianut oleh orang barat itu buruk. Ada beberapa budaya di negara barat yang tidak ada di Indonesia namun patut untuk ditiru. Penasaran? Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
- Mendahulukan penyeberang jalan
Sekilas hal tersebut terdengar sepele, namun tahukah kalian bahwa hal itu sangat sulit untuk dilakukan. Jika tidak dibiasakan maka mustahil untuk membudayakan toleransi kecil semacam itu. Kita tahu bahwa pengendara di Indonesia bisa tertib dikarenakan adanya aturan lalu lintas. Namun sering kita temui di area penyeberangan sangat jarang kendaraan yang mau mengalah dan mendahulukan penyeberang jalan. Padahal di barat penyeberang jalan sangat dihargai dan merupakan salah satu prioritas yang harus didahulukan ketika berada di jalan. Jika ada seseorang yang hendak menyeberang maka setiap kendaraan yang akan melintas di hadapannya akan berhenti dan menunggu hingga orang tersebut selesai menyeberangi jalan. Tanpa ada kewajiban ataupun lampu lalu lintas yang mengatur, mereka dengan tertib melakukan hal tersebut. Selain melatih kesabaran ternyata hal tersebut juga melatih diri kita terhadap kepedulian sosial.
2. Menghargai waktu
Ada sebuah slogan “waktu adalah uang”. Hal tersebut memang berlaku untuk negara barat, namun di Indonesia hanya sebagian kecil orang yang benar-benar menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hanya beberapa orang saja yang dapat memanfaatkan waktu dalam hidupnya dengan sebaik mungkin. Indonesia dikenal sebagai negara yang kurang bisa menghargai waktu. Bahkan ada istilah “jam ngaret” yang sudah menjadi budaya. Kurangnya disiplin dan seringnya menunda-nunda pekerjaan membuatnya kurang bisa menghargai waktu. Bagaimana merubah budaya ini? Budaya memang tidak mudah untuk di rubah apalagi dalam waktu singkat. Namun tidak mudah bukan berarti tidak bisa. Renald Khasali dalam bukunya Myelin mengungkapkan berdasarkan pengalaman bersama tim yang dipimpinnya, setidaknya ada 5 langkah yang harus dilakukan untuk merubah budaya, yaitu dipaksa, terpaksa, bisa, biasa, dan akhirnya menjadi budaya.
3. Mengutamakan orang yang berkebutuhan khusus/ difabel
Tidak banyak dari kita yang menyadari bahwa hal kecil yang kita lakukan akan terasa sangat berarti bagi orang lain. Salah satunya yaitu dengan memprioritaskan orang yang berkebutuhan khusus (difabel) atau memiliki keterbatasan fisik ketika berada di tempat umum. Fasilitas umum merupakan hak yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakatnya. Karena itulah diperlukan kesadaran yang tinggi bagi seseorang untuk bisa berempati terhadap kaum difabel. Memprioritaskan mereka merupakan tindakan yang terpuji, dan anehnya kebiasaan tersebut justru diusung oleh budaya barat. Kebiasaan positif orang barat ini sangat patut untuk kita contoh. Apalagi saat ini sudah banyak tempat-tempat umum yang menyediakan fasilitas khusus untuk difabel. Tidak ada salahnya jika kita peduli dan berbagi kebahagiaan kecil dengan mereka.
4. Budaya antri
Mengantri merupakan kegiatan yang membutuhkan kesabaran tinggi. Oleh karena itu tidak heran jika banyak orang yang tidak mampu menerapkannya hanya karena tidak mampu untuk bersabar. Di Indonesia masih sering kita temui orang-orang yang belum memahami pentingnya budaya mengantri. Padahal mengantri merupakan bentuk dari sikap menghargai orang lain. Jika ingin dihargai orang maka hargailah orang lain terlebih dahulu. Sudahkah kamu melakukan hal itu?
Penulis : Ich@
Sumber : Maria Magazine