Kementerian Pertanian yang membawahi Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian menyelenggarakan kegiatan seminar berbasis web dengan judul “Inovasi Layanan Perpustakaan di Era Kenormalan Baru”. Beberapa perwakilan dari Perpustakaan IAIN Tulungagung berkesempatan untuk mengikuti acara seminar daring tersebut atau yang biasa dikenal dengan istilah webinar. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 16 Juni 2020 ini dimulai pada pukul 13.30 WIB s.d pukul 16.00 WIB. Acara ini diikuti melalui aplikasi zoom serta siaran langsung melalui youtube dikarenakan banyaknya jumlah peserta yang mengikutinya.
Sambutan sekaligus pembicara utama pada acara ini yaitu Dr.Ir.Momon Rusmono,MS selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian menyampaikan materi tentang “Kebijakan Kementerian Pertanian untuk Layanan Publik Menuju Kenormalan Baru”. Acara ini terbagi atas 2 sesi. Pada sesi pertama diisi dengan sambutan oleh Dr.Ir. Abdul Basit, MS selaku Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Pembicara selanjutnya yaitu Dr. Ir. Retno S.H.M selaku Sekretaris Dirjen Hortikultura dengan materi “Transformasi Perpustakaan Menuju Kenormalan Baru”. Pada sesi kedua materi pertama dengan judul “Inovasi Perpustakaan Menuju Kenormalan Baru” disampaikan oleh Prof. R. Eko Indrajit selaku ABFI Institut Perbanas Jakarta. Disambung dengan narasumber terakhir yaitu Dra.Labibah Zain,MLS selaku Special Library Association Asia dengan judul materi “Inovasi Perpustakaan Menuju Kenormalan Baru: Studi Kasus Pada Perpustakaan Khusus Asia”.
Acara ini digelar sehubungan dengan dimulainya kembali aktivitas kenormalan baru di dunia perpustakaan. Pentingnya sebuah inovasi layanan yang memungkinkan untuk diterapkan di masa sekarang ini. Berbagai ide mengenai transformasi perpustakaan pun disampaikan oleh para narasumber yang sudah sangat berpengalaman di dunia perpustakaan. Moderator yang memandu jalannya acara pada siang hari ini yaitu Vivit Wardah Rufaidah menyampaikan beberapa pertanyaan dari para peserta yang begitu antusias menyimak jalannya acara.
Di penghujung acara moderator menyampaikan kesimpulan mengenai materi yang telah dipaparkan oleh para narasumber. Pada era kenormalan baru ini perpustakaan mau tidak mau harus menghadapinya dengan berbagai inovasi yaitu dengan adanya peluang, potensi, dan tantangan yang harus dihadapi. Dimana pada era ini terjadi fenomena-fenomena baru, yang pertama yaitu life style untuk stay at home menjadi tantangan tersendiri dimana perpustakaan itu harus “come to you” perpustakaan harus datang untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Kedua everything virtual (segalanya serba virtual) semua tantangan harus dijawab dengan omnichannel (segalanya harus ada di perpustakaan), baik untuk layanan dengan technology maupun konvensional. Ketiga basic network atau jejaring dan kolaborasi sehingga kapanpun pengguna memerlukan informasi bisa langsung mengaksesnya. Keempat perpustakaan bukan kata benda tetapi fungsi dimana perpustakaan merupakan sebuah proses untuk meningkatkan kualitas manusia. Ketika dihadapkan dengan kenormalan baru perpustakaan harus mengambil 3 kebijakan, yang pertama yaitu kebijakan human safety atau keselamatan pengunjungnya. Kedua kebijakan physical distancing di dalamnya terkait dengan desain perpustakaan. Ketiga kebijakan tentang access policy yaitu terkait dengan kebijakan akses koleksi dimana perpustakaan harus didukung dan diiringi dengan pemahaman secara komprehensif mengenai advokasi, komunikasi, digital literacy, networking, pengelolaan kreativitas, sampai dengan managerial skill. Pustakawan sebagai pengelola perpustakaan harus mampu berpikir secara out of the box atau berpikir kreatif dan inovatif yang mampu melahirkan pemikiran-pemikiran yang memiliki kebermanfaatan untuk khalayak umum.
Penulis : Ich@