Di kehidupan modern seperti sekarang ini, manusia tidak terlepas dari yang namanya informasi. Informasi bisa diperoleh melalui dua sumber, yaitu secara langsung melalui komunikasi dengan orang lain, dan secara tidak langsung melalui perantara media massa. Media massa terbagi atas dua jenis, yaitu media massa yang berupa media cetak seperti koran dan majalah, serta media elektronik seperti televisi, radio ataupun media cyber (internet).
Pada saat ini, media massa telah menjadi kebutuhan pokok seseorang dalam mendapatkan informasi. Namun, seiring berjalannya waktu media massa telah mengalami pergeseran fungsi dan perannya sebagai media komunikasi publik. Jika pada zaman dahulu media massa dijadikan kebutuhan oleh orang-orang yang ekonominya menengah keatas seperti para raja, sultan, dan orang-orang yang memiliki jabatan untuk mengelola pemerintahan. Informasinya pun bersifat terbatas hanya mengenai kepentingan pemerintahan semata.
Namun, pada saat ini media massa telah menjadi kebutuhan semua orang mulai dari masyarakat yang ekonominya rendah hingga menengah keatas. Isi konteks dalam pemberitaannya pun sudah tidak monoton tentang pemerintahan saja. Menjadi lebih beragam mulai dari informasi mengenai olahraga, teknologi, politik, sampai dengan isu global. Media massa kini bukan saja milik pemerintah sepenuhnya, tetapi hampir sebagian besar telah dikuasai oleh pihak swasta.
Oleh sebab itu informasi sekarang ini seolah tak terbendung lagi. Banyaknya media pemberitaan yang ada seolah tengah berlomba untuk mendapatkan informasi secepat mungkin. Titik poinnya bukan lagi pada keakuratan informasi tetapi pada kecepatan informasi. Bukan lagi bersandar pada fakta namun lebih kepada antusias warga. Seolah tidak peduli lagi akan kebenaran informasi, selama informasi tersebut banyak diakses dan dinikmati oleh banyak orang hal tersebut dianggap lumrah.
Melihat realitas ini, amat disayangkan karena hakekat dari informasi itu sendiri seolah telah sirna hanya karena tujuan bisnis semata. Padahal hakekat utama dari media massa adalah memberikan informasi yang aktual dan faktual kepada publik. Kedua unsur ini harus ada. Namun, saat ini banyak media massa yang memberitakan sebuah berita yang seringkali tidak didasari oleh fakta yang ada. “Bad news is a good news“ (-unknown) begitulah kutipan prinsip yang banyak dikaim oleh media massa saat ini. Karena sebuah berita buruk akan menjadi berita yang sangat bagus untuk dipublikasikan kepada masyarakat luas. Masyarakat akan lebih tertarik dengan berita-berita burung yang terkadang belum jelas kebenarannya.
Oleh karena itu, kita sebagai konsumen dari media massa harus cerdas dalam menyikapi informasi yang beredar luas saat ini. Informasi sama halnya seperti virus, jika kita memiliki antibodi yang kuat maka virus tersebut akan sukar masuk ke dalam tubuh kita. Jika kita cerdas dalam memfilter informasi yang masuk (literasi informasi), kita akan terhindar dari tipu daya pemberitaan media massa yang dapat merugikan waktu, tenaga, dan pikiran kita.
Jika kita sebagai konsumen sudah mampu untuk menyaring informasi dan memanfaatkannya secara tepat guna, sudah pasti kita hanya akan mengonsumsi informasi yang berbobot dan tidak akan ada lagi kerugian yang diakabatkan oleh berita-berita yang tidak jelas kebenerannya.
Semoga penjelasan di atas dapat membantu kita agar lebih bijak lagi dalam menyikapi sebuah informasi yang kita terima. Ingat!! Generasi milenial harus cerdas dalam berliterasi, berkreasi serta berinovasi. Salam Literasi J
Penulis : Ich@