Acara Seminar Nasional dilaksanakan di Auditorium Syahida Inn Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 28 s.d. 29 November 2019, dengan tema “Perpustakaan dan Open Science dalam Mendukung Riset di Perguruan Tinggi” ini dirangkai dengan kegiatan Call for Paper dengan mengangkat isu-isu seputar open data dan open science, pengembangan keahlian digital literasi bagi pustakawan, serta peran pustakawan sebagai mitra riset.
Rangkaian acara Seminar Nasional dilaksanakan selama dua hari:
- Kamis, 28 November 2019
Rangkaian acara di hari pertama dimulai dengan pembukaan pada pukul 08.50. Sambutan dalam pembukaan seminar disampaikan oleh Kepala Perpustakaan serta Rektor UIN Jakarta yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama. Dalam sambutan pembukaannya, Bapak Amrullah Hasbana, MA. selaku Kepala Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah menyampaikan ucapan selamat datang serta ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkenan mengikuti acara seminar nasional tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Bapak Amrullah juga menyampaikan beberapa hal terkait pengembangan perpustakaan perguruan tinggi dalam mendukung riset universitas.
Sambutan kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, M.A. yang merupakan Wakil Rektor Bidang Kerjasama sekaligus Guru Besar Fakultas lmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta. Dalam sambutannya beliau menyampaikan kebijakan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam pengembangan perpustakaan guna mendukung riset universitas. Perguruan tinggi harus merubah orientasi dari teaching universities menjadi research universities. Dalam konteks idealitas, perpustakaan harus memiliki gedung, fasilitas, rak, komputer dan teknologi / IT yang memenuhi kebutuhan mahasiswa dan peneliti baik dalam maupun luar negeri. Buku-buku, jurnal terindeks dan bereputasi internasional juga harus tersedia dan aksesible. Perpustakaan juga harus memberikan servis yang excellence, menjadi the role of conduct, keramahtamahan dan profesionalisme. Namun dalam konteks realitas, infrastruktur perpustakaan belum memadai untuk universitas internasional, konten dalam bentuk hard dan soft copy serta online masih terbatas, pelayanan yang diberikan perpustakaan juga belum maksimal. Inilah yang menjadi PR kita bersama agar fungsi perpustakaan sebagai mitra riset yang professional benar-benar terwujud.
Penyampaian materi dalam Seminar Nasional terbagi menjadi dua sesi:
- Materi “Isu Open Data dan Open Science dalam Managemen Data Riset” yang disampaikan oleh Prof. Dr. Roslina Othman dari IIUM (International Islamic University Malaysia). Dalam sesi tersebut beliau memaparkan bagaimana perkembangan open science di IIUM. Semua dosen mengupload semua karyanya, sehingga rektor dan jajarannya bisa memantau “kekuatan” yang dimiliki oleh kampus. Prof. Dr. Roslina juga menekankan bahwa pustakawan jangan hanya menjadi penyedia data, namun juga harus berperan aktif dalam open science. Pustakawan juga harus aktif mewujudkan perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan dan tidak membosankan.
- Materi “Open Science di Indonesia: Keterbukaan Riset Akses untuk Meningkatkan Dampak Saintifik” yang disampaikan oleh Ibu Safiratu Khoir, Ph.D., serta materi “Kontribusi Perpustakaan dalam Membangun Open Science” yang disampaikan oleh Agus Rifai, Ph.D. Dalam sesi yang dipandu oleh Ibu Ulpah Handayani, M. Hum. tersebut kedua pemateri berkolaborasi menyampaikan tentang pentingnya riset, bahwa ide kita harus dinikmati oleh global society. Riset jangan dilakukan dalam keterpaksaan, namun riset harus dilakukan denan happy. Ilmu Pengetahuan jangan dikomersilkan, namun harus dibuka, open. Bagaimana agar kita percaya diri untuk transparan? jawabannya adalah: proses harus benar, sesuai prosedur, dari proses desain sampai publikasi. Penelitian yang dibiayai oleh dana rakyat harus kembali untuk pekentingan rakyat. Open science akan menghindarkan dari banyaknya riset yang belum sempurna namun sudah dipublish. Pustakawan harus menjadi agen open science. Pustakawan itu penting, bukan second class. Pustakawan bukan lagi penjaga buku, namun harus menguasai segala sesuatu terkait penelitian.
Rangkain kegiatan hari pertama diakhiri dengan panel discussion (call for paper). Dalam kesempatan tersebut, ada 3 makalah yang dipresentasikan oleh 3 panelis; Cahyo Trianggoro dari PDII LIPI, Muhammad Tawwaf dari UIN Suska Riau, serta Lolytasari dari UIN Jakarta. Kegiatan yang dimoderatori oleh Ibu Siti Maryam, M. Hum. ini dikahiri dengan tanya jawab oleh para peserta dan para panelis.
- Jum’at, 29 November 2019
Kegiatan hari kedua dimulai pada pukul 08.00 bertempat di Aula lantai VII Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. Sesi pertama merupakan sharing knowledge antar perpustakaan perguruan tinggi. Pada kesempatan ini para peserta berkesempatan untuk saling berbagi pengalaman terkait pengelolaan perpustakaan di kampus masing-masing. Dengan dipandu oleh Ibu Ulpah Handayani, M. Hum., sesi sharing ini dapat dimaksimalkan dengan tanya jawab.
Sesi kedua di hari kedua ini adalah library tour. Semua peserta dengan dipandu langsung oleh Bapak Amrullah Hasbana, MA menelusuri tujuh lantai dari bangunan gedung pusat perpustakaan. Di masing-masing lantai, peserta berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para petugas perpustakaan, bertanya tentang apapun yang ingin diketahui serta mengamati secara langsung segala detail fasilitas yang disediakan oleh pusat perpustakaan untuk pemustaka.
Rangkaian acara dalam Seminar Nasional ini ditutup pada pukul 13.00. Segala pengetahuan dan pengalaman baru yang telah kami peroleh akan menjadi bekal kami dalam mengelola Pusat Perpustakaan IAIN Tulungagung dengan lebih baik lagi.